1996

Dibangku paling depan kau duduk disana
Sedang aku duduk dipojok paling belakang
Disana slalu kucuri pandang raut wajahmu
Dan coba kulukiskan dibuku catatanku

Saat itu kaulah bunga di sekolah kita
Sehingga smua siswa tergila - gila
Puluhan surat kau terima dalam seminggu
Tuk ungkapkan perasaannya padamu

Kau hanya tersenyum terima semua itu
Membuat hatinya tak sabar menunggu surat balasanmu

Bunga,.. Tahukah engkau
Aku juga menyukai kau
Tapi aku malu ungkapkan itu
Karna belum 17 tahun umurku

Bunga,.. Tunggu aku
Tunggu aku ungkapkan smua isi hatiku
Bunga,.. Bersabarlah menunggu
Aku juga tahu kau pasti suka padaku

Pergilah

Sudahlah sudah tak usah kau tangisi
perpisahan yang telah terjadi
jangan kau ragu tuk melangkah pergi
tak usah tersendat kisah ini

Pergilah pergi tak usah kembali
Jangan sesali yang telah terjadi
Biarkan semua biasa adanya
Tak usah kau rubah demi cinta

Meski kutahu kau mencintaiku
Tapi tak mungkin ku kembali
Meski kutahu besar arti cintamu
Tak kan mungkin ku kembali

Sendiri

Kakiku kaku, mataku layu, hatiku beku
hingar bingar dipasar tak lagi kudengar
Gelegar halilintar tak lagi sangar menyambar

Sunyi...
Sepi...
Tersendiri....
Meratap kelangit
Tertangisi bumi
Pedih hati menjadi jadi

Lunglai..
Berharap angan tak pasti
datang hampiri tuk berbagi hati
namun tiada yang mau perduli

Sendiri..
Menikmati sepi...
tersibaklah kenangan lalu

Biarkan
ku tetap sendiri
Nikmati dingin malam ini
Biarkan aku tetap disini
usah kau ajak ku pergi